Pages

Friday, June 12, 2015

Switchyard atau Serandang Hubung (1)

Gambar: Serandang Hubung
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Switchyard atau serandang hubung adalah suatu lokasi dimana peralatan tegangan tinggi dipasang dan dioperasikan. Peralatan tegangan tinggi yang ada di serandang hubung, diantaranya:
  1. Circuit breaker (CB) atau pemutus tenaga (PMT).
  2. Disconnecting switch (DS) atau pemisah (PMS).
  3. Earthing switch (ES) atau pemisah tanah.
  4. Power transformer atau trafo daya.
  5. Reactor atau reaktor. Di Indonesia, reaktor banyak ditemui di serandang hubung tegangan ekstra tinggi 500 kV dan jarang ditemui di serandang hubung tegangan tinggi 150 kV atau serandang hubung dengan tegangan yang lebih rendah.
  6. Capacitor bank atau bank kapasitor. Bank kapasitor banyak ditemui di serandang hubung tegangan tinggi 150 kV atau serandang hubung dengan tegangan yang lebih rendah yang lokasinya jauh dari pembangkit.
1. Pemutus tenaga
Pemutus tenaga dipakai untuk menghubungkan atau melepaskan saluran dari sistem. Jika terjadi gangguan pada saluran atau peralatan lain, pemutus tenaga tersebut digunakan untuk memutuskan hubungan secara otomatis dengan bantuan relay. Pada kondisi normal, pemutus tenaga juga dapat dioperasikan secara manual.

2. Pemisah
Pemisah adalah alat yang digunakan untuk menyatakan secara visual bahwa suatu peralatan listrik sudah bebas tegangan kerja. Dalam operasi pembukaan dan penutupannya, pemisah tidak boleh dalam keadaan berbeban. Pemisah berfungsi untuk mengisolasi peralatan listrik dari peralatan lain yang masih bertegangan.

3. Pemisah tanah
Sama seperti pemisah, pemisah tanah tidak boleh dioperasikan dalam keadaan berbeban atau saat PMT sedang close/menyambung. Pemisah tanah berfungsi untuk mengamankan peralatan dari tegangan sisa dengan cara mengetanahkan peralatan tersebut.
Selain peralatan tegangan tinggi di atas, terdapat pula peralatan pengukuran seperti:
  1. Current transformer (CT) atau trafo pengukuran arus.
  2. Capacitive voltage transformer (CVT) atau trafo pengukuran tegangan.
  3. Line trap atau penangkap sinyal komunikasi via saluran listrik.
Peralatan pengukuran tersebut kemudian dihubungkan ke instrumen pembacaan (metering atau measuring) sehingga operator dapat mengetahui besaran listrik yang ada/mengalir pada serandang hubung. Selain ke instrumen pembacaan, peralatan pengukuran tersebut juga dihubungkan ke instrumen proteksi.

Friday, December 13, 2013

Selamat Datang

Selamat datang di blog milik Hugo Nandian Pradana.

Pada awalnya - 30 September 2010 - blog ini dibuat sebagai wadah bagi saya untuk belajar menulis. Jadi sekarang biarlah menjadi demikian. Hehehe...
Semoga bermanfaat.

(diperbarui : 13-12-13)

Tertanda,
nandianhugo@gmail.com

Jenis-jenis Trafo Daya

Gambar: Trafo Daya

Trafo daya (power transformer) adalah satu jenis trafo yang berfungsi untuk menyalurkan daya listrik dari satu level tegangan ke level tegangan yang lain. Berdasarkan konversi tegangan tersebut, trafo daya dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
  1. Trafo step-up, trafo jenis ini digunakan untuk menyalurkan daya listrik dari level tegangan yang lebih rendah ke level tegangan yang lebih tinggi. Misal : Trafo 150/20 kV 60 MVA dengan tipe step-up digunakan untuk menyalurkan daya sebesar 60 MVA (dalam kondisi beban maksimal atau full load) dari level tegangan 20 kV ke level tegangan 150 kV.
  2. Trafo step-down, kebalikan dari trafo step-up, trafo jenis ini digunakan untuk menyalurkan daya listrik dari level tegangan yang lebih tinggi ke level tegangan yang lebih rendah. Misal : Trafo 70/3.3 kV 20 MVA digunakan untuk menyalurkan daya sebesar 20 MVA dari level tegangan 70 kV ke level tegangan 3.3 kV.
Note: Penulisan level tegangan dimulai dari level tegangan yang lebih tinggi.

Selain kedua jenis trafo daya tersebut, ada pula trafo khusus yang digunakan untuk menyalurkan daya listrik tanpa merubah level tegangan. Trafo daya ini sering disebut sebagai isolation transformer karena sesuai dengan fungsinya, yaitu untuk mengisolasi rangkaian listrik antara sisi primer dan sisi sekunder trafo.